Harapan Untuk Perdamaian Dunia

Harapan Untuk Perdamaian Dunia

(Wawancara dengan Yang Mulia [Hadhrat Khalifatul Masih V (atba)] oleh Lat Blaylock, Editor Majalah REtoday dan pendukung RE terkemuka. Wawancara berlangsung pada hari Senin, 27 Februari 2023 di Masjid Mubarak di Tilford, Surrey)

Penerjemah: Mln. Dildaar Ahmad Dartono

Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad adalah Khalifah Kelima dari komunitas Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia. Merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi saya untuk mewawancarainya pada awal tahun 2023 di kantor pusat komunitas di Tilford, dekat Guildford di Surrey. Wawancara ini akan berguna bagi siswa GCSE dan ujian yang mempelajari tentang Islam dan keberagamannya.

Tanya: REtoday dibaca oleh para guru, dan Anda adalah kepala sekolah dari dua sekolah di Ghana. Sebagai seorang guru, dengan cara apa Anda mengajarkan prinsip-prinsip Islam dalam pendidikan?

Jawab: Sekolah menengah atas di Ghana yang saya pimpin adalah sekolah sekuler. Ketika saya pergi ke sana, mereka mengajarkan pengetahuan Alkitab, jadi saya juga mulai mengajarkan pengetahuan Islam. Pada tahun pertama hampir semua siswa, Kristen dan Muslim, berhasil dalam mata pelajaran tersebut, dan ini mendorong siswa Kristen untuk mengambilnya juga. Jika kaum muda diajarkan dengan benar tentang studi agama, hal ini akan mendorong dan membantu mereka dalam berbagai cara praktis. Lebih dari 80 persen murid kami beragama Kristen. Pertemuan kami mencakup doa-doa Islam dan Kristen sehingga para murid memahami agama-agama ini dan mereka juga dapat melihat keterbukaan Islam.

Tanya: Saya tertarik dengan pekerjaan Anda dalam pendidikan anak perempuan.

Jawab: Nabi Islam bersabda bahwa setiap Muslim, laki-laki dan perempuan, harus berusaha untuk memperoleh ilmu. Beliau juga mengajarkan bahwa setengah dari ilmu agama dapat diperoleh dari istrinya, Aisyah. Ada cukup banyak hadis yang disampaikan olehnya. Setelah suaminya meninggal, Aisyah biasa menjawab pertanyaan para sahabat Nabi dalam hal-hal yang tidak mereka yakin atas hal itu, dan ia membagikan bimbingan dan ilmu yang telah ia peroleh dari Nabi Muhammad saw.

Perempuan yang berpengetahuan dapat mengajar laki-laki. Anak perempuan harus dididik dengan benar karena dengan cara ini anak-anak mereka akan menjadi aset yang baik bagi masyarakat. Di masyarakat kami, 99 persen perempuan, bahkan di lingkungan yang kurang berkembang di beberapa negara, dididik sesuai dengan definisi pendidikan di negara mereka, jika tidak lebih baik dari itu. Misalnya, di Pakistan, kami mengatakan bahwa orang yang berpendidikan setidaknya telah lulus setara dengan Tahun 8 di pendidikan menengah. Jemaat kami memprioritaskan masalah ini untuk semua orang, bahkan di desa-desa terpencil di mana pendidikan tidak mudah didapatkan.

Tanya: Anda telah menekankan pentingnya menciptakan perdamaian dalam peran Anda sebagai Khalifah Kelima. Dalam hal apa Anda melihat Nabi sendiri sebagai pembawa perdamaian?

Jawab: Ketika Nabi (saw) berhijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau membuat perjanjian antara non-Muslim dan Muslim sehingga mereka harus bersatu dalam masyarakat, dan beliau mengatakan bahwa setiap agama harus diberi kebebasan. Beliau mengakui bahwa Muslim, Yahudi, dan Kristen, ‘ahli kitab’, dapat bersatu dalam tujuan yang sama dan bekerja sama, bahwa kita semua adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan harus menciptakan perdamaian di dunia. Jadi karena inilah yang dipraktikkan Nabi, dan kami mengakui bahwa tidak ada orang yang dapat mempraktikkan ajaran Al-Qur’an lebih dari beliau, beliau menunjukkan contoh terbaik kepada kami. Subjek ini dijelaskan dalam buku-buku yang saya rekomendasikan.*

Tanya: Guru-guru PA sering kali menentang stereotip Islam yang sangat negatif di media Inggris. Anda telah berupaya dengan berbagai cara untuk mendorong umat Islam agar bersikap tegas dan murah hati dalam menanggapi serangan terhadap Islam yang datang dari orang-orang bodoh. Apa saran Anda kepada para guru saat mereka berupaya untuk menumbuhkan rasa hormat antar agama?

Jawab: Ajaran Islam ditemukan dalam Al-Qur’an Suci: inilah yang kita baca, pahami, dan praktikkan sesuai dengan ajaran tersebut. Kedua adalah Sunnah, contoh yang diberikan Nabi kepada kita untuk diikuti. Ketiga, ada tradisi (Hadits) yang diriwayatkan kemudian oleh beberapa Sahabat (Nabi). Ada enam kitab Hadits yang sahih. Jika ada kontradiksi dalam Hadits, maka Al-Qur’an Suci yang lebih utama.

Kami mencoba untuk mempraktikkan ajaran yang benar ini dan menjelaskannya kepada orang lain. Jika guru menjelaskan hal ini kepada siswa mereka, maka ini akan mewakili ajaran Islam yang benar. Ajaran tersebut harus digambarkan melalui tindakan umat Islam juga. Dan dengan cara ini, gambaran negatif tentang Islam dapat dihilangkan. Inilah yang telah kami lakukan, dan [kami] telah diakui oleh non-Muslim di Inggris, Amerika Serikat, Afrika, dan di tempat lain.

Kami Muslim Ahmadi berusaha mempraktikkan semua ajaran ini, dan inilah sebabnya kami bukan ekstremis. Kami mengikuti hukum negara dan kami berusaha menciptakan perdamaian. Dalam masyarakat kami, ajaran itu sendiri tidak dapat melakukan segalanya; Anda harus memberi contoh. Kami melihat bahwa semua agama memiliki ajaran yang baik, tetapi tidak semua penganutnya mengamalkannya.

Tanya: Anda telah berbicara tentang pentingnya kehidupan spiritual, pengabdian kepada Allah, dan kesalehan pribadi. Saya tertarik dengan cara-cara yang dilakukan kaum muda saat ini dalam menjalani ibadah dan merasakan kehadiran Tuhan Yang Maha Pengasih. Apa pesan Anda kepada kaum muda tentang aspek Islam ini?

Jawab: Jika Anda belum mengalami apa pun, Anda tidak dapat mempercayainya. Kami menyatakan bahwa Islam adalah agama sejati yang dapat mendekatkan Anda dengan Sang Pencipta. Jika Anda tidak melaksanakan ibadah lima waktu sebagaimana yang ditentukan dalam ajaran Islam atau tidak membaca Kitab Suci, maka Al-Qur’an memperingatkan bahwa ibadah sebagian orang akan dikembalikan kepada mereka karena praktik mereka berbeda dari ajaran mereka.

Jika seorang Muslim sejati beribadah, maka ia juga harus melaksanakan kewajibannya kepada sesama manusia. Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah adalah ‘Rabbul Alamin’, Pemberi Rezeki dan Pemelihara semua dunia dan agama, termasuk semua Muslim, Yahudi, Hindu, dan lainnya. Jika Dia adalah ‘Yang Maha Pengasih’, mengapa kita harus mengingkari hak-hak orang lain? Jika kita melaksanakan kewajiban kita satu sama lain dan berdoa kepada Allah, maka kita dapat meningkatkan taraf spiritual kita dan kita dapat meningkatkan moral kita. Itulah yang kita butuhkan saat ini!

Tanya: Saya ingin bertanya tentang komitmen Anda terhadap tujuan pembangunan, program lingkungan yang berkelanjutan, dan keadilan bagi kaum miskin bahkan di masa krisis iklim. Bagaimana Anda melihat ini sebagai perwujudan cita-cita Islam?

Jawab: Allah telah menciptakan dunia ini dan Dia Maha Penyayang serta Maha Pemelihara ciptaan-Nya. Al-Qur’an Suci mengatakan bahwa Dia menyediakan makanan bagi hewan dan juga bagi Anda. Jika kita telah mengganggu keseimbangan alam dengan menebang pohon dan meningkatkan emisi karbon serta banyak hal lainnya, dan jika kita tidak berusaha memberikan solusi atas apa pun yang telah kita lakukan untuk membuat dunia tidak seimbang, maka kitalah yang bertanggung jawab.

Saya percaya ada potensi besar untuk menanam lebih banyak makanan di dunia. Ada lahan luas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan makanan di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia. Jika kita saling mencintai dan mencintai Sang Pencipta, kita berutang kepada satu sama lain dan kepada ciptaan Allah untuk memberi makan diri kita sendiri, menanam lebih banyak makanan sehingga kita tidak membiarkan seorang pun mati kelaparan.

Jika kita memiliki makanan berlebih akhir-akhir ini, kita membuangnya alih-alih memberikannya kepada mereka yang miskin – ini terjadi karena kurangnya perhatian kita kepada orang lain. Namun, jika negara-negara kaya melaksanakan tugas mereka, maka kita dapat menyelamatkan dunia. Ajaran Islam adalah bahwa Anda harus berusaha menunjukkan simpati kepada orang lain. Islam tidak mengatakan harus ada sosialisme; yang dikatakannya adalah bahwa kita harus berhati-hati dalam menyediakan makanan bagi setiap orang.

Tetangga Anda berhak atas kepeduliaan Anda – bukan hanya tetangga yang tinggal di jalan Anda. Definisi ‘tetangga’ sangat luas. Tetangga juga adalah mereka yang bekerja dan bepergian dengan Anda. Beginilah cara Anda dapat menyelamatkan dunia: tidak hanya dengan menyediakan makanan tetapi juga dengan menciptakan perdamaian. Jika Anda menebang pohon di satu tempat, maka kita harus menanam lebih banyak di tempat lain! Manusia harus menggunakan pengetahuan mereka untuk tujuan yang positif. Kita berbicara dengan harapan meskipun orang lain saat ini kurang berharap tentang krisis lingkungan. Kita tidak boleh pesimis!

Tanya: Komunitas Ahmadiyah Anda terkadang menjadi sasaran permusuhan dan penganiayaan, dan saya tahu Anda sendiri pernah mengalaminya. Apa pendapat Anda tentang posisi Muslim Ahmadiyah saat ini dalam lingkup Islam global yang lebih luas? Bagaimana prospek penerimaan?

Jawab: Pekerjaan kami bersifat misionaris, dan Anda tidak dapat mencapai tujuan Anda dalam waktu singkat. Tidak semua nabi mencapai tujuan mereka dalam masa hidup mereka, dan dalam beberapa kasus ini membutuhkan waktu ratusan tahun. Kami percaya bahwa seiring berjalannya waktu, penerimaan akan datang. Kami melihat, setiap tahun, ratusan ribu orang bergabung dengan kami dari kalangan Muslim dan agama lain. Ini terjadi secara bertahap dan perlahan dan suatu hari kami percaya, Insya Allah, kami akan diakui oleh orang-orang di dunia.

Itulah sebabnya Anda di sini untuk melakukan wawancara ini hari ini! Komunitas ini dimulai dari satu orang di sebuah desa atau kota kecil, Qadian di India, di mana tidak ada akses jalan raya atau rel atau apa pun, dan komunitas Ahmadiyah kami kini telah tersebar di 200 negara. Saya tidak mengatakan bahwa semua orang akan menerima Islam Ahmadiyah, tetapi saya berharap mereka yang menentang kita dengan keras sekarang akan berhenti.

Tanya: Apakah Anda memiliki pesan untuk para pembaca remaja artikel ini?

Jawab: Pertimbangkan contoh yang diberikan orang tua Anda di hadapan Anda. Ketika Anda berusia 13, 14, 15 atau bahkan 18 tahun, Anda mungkin berpikir bahwa Anda sudah sangat dewasa dan seharusnya benar-benar bebas, tetapi Anda harus menyadari apa yang telah diajarkan orang tua Anda kepada Anda. Yang penting adalah mengenal Sang Pencipta dan menghormatinya: waktu Anda seharusnya digunakan dengan lebih baik daripada sekadar berada di internet, bermain game atau membuang-buang uang. Cobalah untuk memikirkan siapa Sang Pencipta kita, tujuan agama dan bagaimana kita harus melaksanakan tanggung jawab kita kepada-Nya. Pikirkan kehidupan dengan cara ini dan kita dapat memiliki masyarakat yang lebih baik untuk negara Anda dan untuk dunia Anda.

* Selama wawancara, Yang Mulia berkomentar bahwa banyak guru bergantung pada karya-karya orientalis tentang Islam dan bahwa mereka harus belajar dari sumber-sumber yang autentik. Buku-buku yang sangat direkomendasikan bagi guru PA adalah:

1. Introduction to the Study of the Holy Qur’an, www.alislam.org/library/ books/Introduction-Study-Holy- Quran.pdf

2. The Life and Character of the Cover of the Prophets:

1. Jilid 1, www.alislam.org/ book/life-character-seal-prophets-vol-1/

2. Jilid 2, www.alislam.org/ book/life-character-seal-prophets-vol-2/

3. Jilid 3, www.alislam.org/ book/life-character-seal-prophets-vol-3/

• The Economic System of Islam, www.alislam.org/book/ economic-system-islam/

• The Philosophy of the Teachings of Islam, www.alislam.org/library/ books/Philosophy-of-Teachings-of- Islam.pdf

Pernyataan terima kasih dari REtoday:

Wawancara ini pertama kali muncul di majalah REtoday, Musim Gugur 2023 (RE Today Services). Digunakan dengan izin.

(Anda juga dapat menonton sebagian wawancara di YouTube)

Sumber: Reviewofreligions.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *